Rabu, 25 April 2012


PENUNTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
BILANGAN KUMAN
( CEMARAN)







                                      BILANGAN KUMAN

Metode           : Agar Tuang
Tujuan       : Menentukan jumlah kuman per mililiter  atau per gram sampel
Peralatan        : - Cawan Petri                   - Pipet ukur 10 ml dan 1 ml
                           - Lampu spiritus              - Tabung screw cap + rak
                           - Erlenmeyer                    - Inkubator
Reagensia       :  -  Buffer phosphate/NaCl 0,9 %/ Aquades steril
   -  Nutrien Agar.
Spesimen        : Urine/ Makanan / Minuman / Air.
PROSEDUR    :

I.   PERLAKUAN SAMPEL / SPESIMEN

a.   Makanan Padat
1.     Spesimen yang diterima dihancurkan dengan menggunakan blender (apabila tidak ada blender dapat menggunakan mortir steril)
2.    Masukkan 10 gr bahan tersebut ke dalam labu erlemeyer berskala.
3.    Tuangkan 90 ml NaCl 0,9% ata7u buffer phosphate atau aquades stweril (untuk pemeriksaan Bacillus cereus  harus menggunakan larutan buffer phophate).
4.    Kocok sebanyak ± 25 kali hingga homogen.
5.    Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk pemeriksaan Bilangan Kuman.
b. Makanan cair, Minuman dan Bahan cair lainnya.
1.     Makanan cair atau minuman yang diterima dikocok terlebih dahulu.
2.    Masukkan 10 ml bahan ke dalam labu erlemeyer berskala.
3.    Tuangkan 90 ml NaCl 0,9% ata7u buffer phosphate atau aquades stweril (untuk pemeriksaan Bacillus cereus  harus menggunakan larutan buffer phophate).
4.    Kocok sebanyak ± 25 kali hingga homogen.
5.    Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk pemeriksaan Bilangan Kuman.

II. PENGENCERAN.

  1. Sediakan tabung screw cap steril (berisi 9 ml NaCl 0,9% atau buffer phosphate) yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan pengenceran, beserta raknya.
  2. Beri etiket pengenceran 10-1 pada tabung pertama, 10-2 pada tabung kedua, dan seterusnya (sesuai dengan banyak pengenceran yang dilakukan).
  3. Pada tabung 10-1 tambahkan 1 ml sampel yang akan diperiksa, kemudian kocok tabung tersebut sebanyak ± 25 kali.
  4. Ambil 1 ml dari tabung 10-1 dan pindahkan ke tabung  10-2 secara aseptis, lalu kocok seperti di atas.
  5. Ambil 1 ml dari tabung 10-2 dan pindahkan ke tabung selanjutnya secara aseptis, lalu kocok seperti di atas.
Pekerjaan tersebut dilanjutkan hingga ke tabung pengenceran trakhir yang dilakukan.

III.     PENUANGAN (PENANAMAN)

  1. Sediakan cawan petri  (jumalah disesuaikan dengan pengenceran yang dilakukan) steril. Beri etiket pada cawan petri pertama dengan  10-1, cawan petri kedua dengan 10-2, dan seterusnya.
  2. Ambil dari masing-masing tabung pengenceran sebanyak 1 ml bahan yang telah diencerkan dan masukkan ke dalam cawan petri sesuai dengan kode pengenceranya.
  3. Tambahkan masing-masing cawan petri dengan nutrient agar (+ 45°C), yang telah dipersiapkan sebelumnya, secara aseptis.
  4. Goyangkan petri tersebut secara perlahan hingga bahan tercampur dengan baik (campuran bahan dan nutrient agar tersebut tidak boleh mengenai atau memercik ke tutup cawan).
  5. Biarkan dingin dan membeku pada tempat yang datar.
  6. Masukkan ke dalam inkubator pada suhu 37°C selama 2 x 24 jam pada posisi terbalik (bagian cawan yang ada agarnya di sebelah atas).
  7. Setelah 2 x 24 jam, hitung jumlah koloni yang tumbuh pada masing-masing cawan petri dan kalikan dengan pengencerannya.

IV.      PELAKUAN KONTROL

  1. Sediakan satu tabung screw cap steril berisi 9 ml NaCl 0,9% atau buffer phosphate
  2. Sediakan cawan petri  (jumalah disesuaikan dengan pengenceran yang dilakukan) steril. Beri etiket pada cawan petri pertama dengan  Kontrol (K).
  3. Tambahkan ke dalam cawan petri tersebut nutrient agar (+ 45°C), yang telah dipersiapkan sebelumnya, secara aseptis.
  4. Goyangkan petri tersebut secara perlahan hingga bahan tercampur dengan baik. Biarkan dingin dan membeku pada tempat yang datar. Simpan bersama dengan cawan petri yang berisi pengenceran sampel.

PEMBACAAN HASIL DAN PELAPORAN

Pembacaan Hasil

-          Hitung jumlah koloni pada tiap-tiap cawan petri.
-          Koloni-koloni yang bergabung menjadi satu atau membentuk satu deretan, koloni yang terlihat sebagai satu garis tebal atau jumlah koloninya meragukan dihitung sebagai satu koloni kuman.
-          Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada cawan petri yang berisi kontrol. Bila jumlah koloninya lebih dari 10 koloni, maka pemeriksaan harus diulangkarena sterilitas nutriet agarnya dianggap kurang baik.
-          Bila perlu dilakukan pemeriksaan ulang, harus menggunakan nutrient agar yang baru (bukan nutrient agar yang sama).

Pelaporan

-          Pelaporan didasarkan pada perhitungan jumlah koloni yang diperoleh.
-          Perhitungan hanya dilaksanakan pada cawan petri yang jumlah koloninya berkisar antara 30 -300 koloni dan bila jumlah koloni pada cawan kontrol tidak lebih dari 10 koloni..
-          Jumlah koloni pada masing-masing cawan harus terlebih dahulu dikurangi dengan jumlah koloni pada cawan kontrol.
-          Rumus perhitungan bilangan kuman dalam pengenceran : 


Bilangan Kuman =
 
                                                å{( X – K). D}
                                                                       n

Keternangan :
X   = Jumlah koloni pada pengenceran 10x antara 30 -300
K    = Jumlah koloni pada kontrol
D   = Faktor pengenceran
n    = Jumlah cawan yang diperhitungkan



Contoh perhitungan:

Jumlah koloni yang tumbuh pada cawan petri:
- Kontrol                     :           6 koloni  Ö
- Pengenceran 10-1    : 32.060 koloni  X
- Pengenceran 10-2    :  3.577 koloni  X
- Pengenceran 10-3    :      294 koloni  Ö
- Pengenceran 10-4    :         37 koloni  Ö
- Pengenceran 10-5    :          5 koloni  X
- Pengenceran 10-6    :          0 koloni  X
Keteranagn : X     =      tidak masuk dalam kriteria range jumlah koloni (30 – 300)
Ö      =      masuk dalam kriteria range jumlah koloni (30 – 300)

Maka perhitungan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

Bilangan Kuman =
 


                          å{( X – K). D}
                                            n
Bilangan Kuman   = {(294 – 3) x 1.000}{(37 – 3) x 10.000}
                                                                 2

                              = 291.000 + 340.000
                                               2
                 
                              = 631.000
                                       2

                              = 315.500 kuman / 1 ml atau 1 gram


NILAI NORMAL:
1. Urine                                         : £ 100.000 kuman / 1ml  (105)
2. Makanan, Minuman dan air   : (disesuaikan dengan batas maksimum cemaran pada SK Dirjen POM No. 03726/B/SK/VII/89)          





CEMARAN

A.  Pengertian Cemaran
Cemaran adalah benda asing/bahan yang tidak dikehendaki yang terdapat dalam suatu hasil olah makanan dan minuman.

B.  Jenis Cemaran
Secara garis besar, cemaran makanan dan minuman dibagi atas empat jenis yaitu:
a.                    Cemaran mekanis
b.                    Cemaran biologi
c.                    Cemaran kimia
d.                    Cemaran mikrobiologi

Cemaran Mikrobiologi
Cemaran mikrobiologi pada hasil olah makanan dan minuman dipandang sangat penting untuk mendapat perhatian walaupun mikroba terdapat dimana-mana.
Terdapatnya mikroba di dalam bahan makanan yang dianggap sebagai cemaran ialah apabila mikroba tersebut dapat mengakibatkan menurunnya mutu makanan/minuman, rusaknya bahan dan mengakibatkan gangguan pada kesehtan manusi. Pengaruh buruk cemaran tidak segera tampak setelah hasil olah selesai diproduksi. Kecuali jika cemaran itu telah merusak bahan baku makanan.
Dalam penyimpanan dan peredaran hasil olah, cemaran mikroba ini berarti pertambahan jumlah akan segera meningkat, dan oleh aktivitasnya terjadi penguraian dan pembentukan zat lain yang berbau tidak sedap atau yang bersifat racun. Dapat pula mikrobaitu jumlahnya meningkat dan menyebabkan berbagi penyakit, yang dapat membahayakan kesehatan manusi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar